Selasa, 28 Januari 2014



  Pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi di Papua adalah pendekatan kesejahteraan. Pendekatan kesejahteraan ini adalah sesuai dengan penyampaian presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada intinya menekankan pengunaan pendekatan kesejahteraan dalam proses pembangunan di Papua. Salah satu wujud pendekatan kesejahteraan ini adalah adanya pembangunan 14 ruas jalan di daerah terpencil dan pedalaman di seluruh wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Program pembangunan 14 ruas jaln ini terus giat dilaksanakan dengan personel Kodam XVII/Cenderawasih sebagai tenaga intinya.

  Pembangunan jalan oleh TNI AD ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pemerintah untuk melaksanakan percepatan pembangunan di wilayah Papua melalui UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat). Program yang dilaksanakan oleh UP4B ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor Perpres Nomor 40 Tahun 2013 tentang pembangunan jalan dalam rangka percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Sedangkan untuk perbantuan yang dilaksanakan oleh personel TNI berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1932/VIII/2013 tanggal 20 Agustus 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pembangunan jalan dalam rangka percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.
  Pembangunan 14 ruas jalan sepanjang 206,5 KM  dengan lebar jalan 8 meter dan sistem drainase kanan dan kiri jalan ini  dilakukaan oleh TNI dengan total 980 orang personel. Dalam proses pengerjaannya 14 ruas jalan tersebut dibagi menjadi 3 POP.  POP 1 di wilyah utara meliputi ruas jalan Sarmi - Kasonaweja,SP3 Gesa - batas Waropen, Dawai - Waindu, Rosbori - Saubeba dan Rosberi - Poom. POP  II di wilayah selatan meliputi ruas jalan Mamugu - BTS Batu, Kenyam - Gearek, Gearek – Suru-suru, Suru-suru – Dekai, dan Waropko – Iwur. Sedangkan POP III meliputi daerah  Lingkar Mansinam, Legari, Kwatisore – Yaur Wadesi, dan ruas jalan Wapoga - Botawa. Kemajuan pembangunan ruas jalan ini sangat bervariasi sesuai dengan medan dan lingkungan yang dihadapi. Untuk di daerah Lingkar Mansinam sendiri sampai dengan 27 januari 2014 telah mencapai 93,3 % dari target yang ditetapkan.
  Anggota TNI Ad yang terlibat dalam proses pembangunan jalan ini tidak semata-mata hanya mengerjakan pembangunan jalan saja tetapi juga melaksanakan pembinaan teritorial. Bahkan sebagian personel anggota TNI menjadi guru bagi anak-anak di daerah pedalaman disekitar lokasi pembangunan ruas jalan tersebut. Selain itu anggota TNI juga menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar.
  Meskipun banyak kendala yang dihadapi, Personel TNI AD yang terlibat dalam pembangunan jalan tersebut terus berupaya bekerja secara maksimal sesuai target yang diharapkan. Pembangunan ini diharapkan nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedalaman dengan terbukanya jalur transportasi yang memadai. Prajurit TNI bekerja secara maksimal dan dengan dedikasi yang tinggi demi kemajuan Papua, seperti yang disampaikan oleh Mayor (CZI) Andhy Kusuma, Dansatgas P4B POP II yang dilansir oleh situs Suluh Papua (http://suluhpapua.com/read/2014/01/22/40-orang-keok-oleh-malaria-isi-waktu-jadi-guru-dadakan/).Yah, suka dukanya banyak sih mas, tapi itulah, kami sadar ini tugas negara, tidak ada yang lebih membahagiakan bila kami lihat wajah – wajah sodara kami di Papua ini tersenyum senang mengetahui bahwa daerah mereka tidak lama lagi akan ada akses dengan dunia luar yang lebih murah, dengan kondisi seperti ini saya yakin, tidak ada kontraktor manapun yang sanggup menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada kami dalam waktu 6 bulan, dengan budget minimal, jadi kami nikmati semua sebagai bakti untuk negeri ini dan rakyat Papua”, katanya.
Sultan Syahrir
dipublikasikan di www.kodam17cenderawasih.mil.id
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar