Pendekatan yang dilakukan
oleh pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi di Papua adalah
pendekatan kesejahteraan. Pendekatan kesejahteraan ini adalah sesuai dengan
penyampaian presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pada intinya menekankan
pengunaan pendekatan kesejahteraan dalam proses pembangunan di Papua. Salah
satu wujud pendekatan kesejahteraan ini adalah adanya pembangunan 14 ruas jalan
di daerah terpencil dan pedalaman di seluruh wilayah Provinsi Papua dan Papua
Barat. Program pembangunan 14 ruas jaln ini terus giat dilaksanakan dengan
personel Kodam XVII/Cenderawasih sebagai tenaga intinya.
Pembangunan jalan oleh TNI
AD ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pemerintah untuk melaksanakan
percepatan pembangunan di wilayah Papua melalui UP4B (Unit Percepatan
Pembangunan Papua dan Papua Barat). Program yang dilaksanakan oleh UP4B ini sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor Perpres Nomor 40 Tahun 2013 tentang pembangunan
jalan dalam rangka percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Sedangkan
untuk perbantuan yang dilaksanakan oleh personel TNI berdasarkan Surat Perintah
Panglima TNI Nomor Sprin/1932/VIII/2013 tanggal 20 Agustus 2013 tentang
perintah untuk melaksanakan pembangunan jalan dalam rangka percepatan
pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat.
Pembangunan 14 ruas jalan sepanjang 206,5 KM dengan lebar jalan 8 meter dan sistem drainase
kanan dan kiri jalan ini dilakukaan oleh
TNI dengan total 980 orang personel. Dalam proses pengerjaannya 14 ruas jalan
tersebut dibagi menjadi 3 POP. POP 1 di wilyah
utara meliputi ruas jalan Sarmi - Kasonaweja,SP3 Gesa - batas Waropen, Dawai -
Waindu, Rosbori - Saubeba dan Rosberi - Poom. POP II di wilayah selatan meliputi ruas jalan
Mamugu - BTS Batu, Kenyam - Gearek, Gearek – Suru-suru, Suru-suru – Dekai, dan
Waropko – Iwur. Sedangkan POP III meliputi daerah Lingkar Mansinam, Legari, Kwatisore – Yaur
Wadesi, dan ruas jalan Wapoga - Botawa. Kemajuan pembangunan ruas jalan ini
sangat bervariasi sesuai dengan medan dan lingkungan yang dihadapi. Untuk di
daerah Lingkar Mansinam sendiri sampai dengan 27 januari 2014 telah mencapai
93,3 % dari target yang ditetapkan.
Anggota TNI Ad yang terlibat dalam proses pembangunan jalan ini tidak
semata-mata hanya mengerjakan pembangunan jalan saja tetapi juga melaksanakan
pembinaan teritorial. Bahkan sebagian personel anggota TNI menjadi guru bagi
anak-anak di daerah pedalaman disekitar lokasi pembangunan ruas jalan tersebut.
Selain itu anggota TNI juga menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat
sekitar.
Meskipun banyak kendala yang dihadapi, Personel TNI AD yang terlibat dalam
pembangunan jalan tersebut terus berupaya bekerja secara maksimal sesuai target
yang diharapkan. Pembangunan ini diharapkan nantinya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di pedalaman dengan terbukanya jalur transportasi yang
memadai. Prajurit TNI bekerja secara maksimal dan dengan dedikasi yang tinggi
demi kemajuan Papua, seperti yang disampaikan oleh Mayor (CZI) Andhy
Kusuma, Dansatgas P4B POP II yang dilansir oleh situs Suluh
Papua (http://suluhpapua.com/read/2014/01/22/40-orang-keok-oleh-malaria-isi-waktu-jadi-guru-dadakan/).“Yah,
suka dukanya banyak sih mas, tapi itulah, kami sadar ini tugas negara, tidak
ada yang lebih membahagiakan bila kami lihat wajah – wajah sodara kami di Papua
ini tersenyum senang mengetahui bahwa daerah mereka tidak lama lagi akan ada
akses dengan dunia luar yang lebih murah, dengan kondisi seperti ini saya
yakin, tidak ada kontraktor manapun yang sanggup menyelesaikan pekerjaan yang
dibebankan kepada kami dalam waktu 6 bulan, dengan budget minimal, jadi kami
nikmati semua sebagai bakti untuk negeri ini dan rakyat Papua”, katanya.
Sultan Syahrir
dipublikasikan di www.kodam17cenderawasih.mil.id
0 komentar:
Posting Komentar