Minggu, 20 Juli 2014

Posted by Unknown Posted on 19.58 | No comments

Asal kata Papua...penuturan dari mulut...




Papua sebagai nama resmi provinsi paling timur di Indonesia menurut sebagian orang berasal dari kata Papa-Ua yang dalam bahasa Maluku bagian utar. Papa berarti bapak, ayah atau pemimpin (keluarga) dan Ua artinya tanpa atau tidak memiliki sehingga Papa-Ua memiliki makna secara umum daerah yang tidak memiliki sosok yang bisa di jadikan sebagai ayah,papa atau pemimpin/raja. Hal ini mungkin bisa terjadi karena bagi masyarakat Maluku, pulau Papua adalah wilayah yang tidak memiliki raja atau kerajaan. Berbeda dengan wilayah lainnya di nusantara dimana kerajaan lahir begitu suburnya, Papua justru hanya mengenal sistem kekeluargaan per suku dengan anggota suku yang sangat minim.

Mungkin atas dasar alasan di  atas maka masyarakat di Pulau ini memilih nama Papua sebagai identitas mereka sekaligus memelihara semangat bahwa mereka adalah masyarakat yang tidak mengenal kerajaan, tidak ada yang perlu diperagungkan sebagai seorang raja dan tidak ada yang perlu di perhambakan sebagai seorang hamba.

tentu saja tulisan ini tidak berdasarkan penelitian yang valid. Saya hanya menuliskan cerita yang dituturkan dari mulut ke mulut....

Minggu, 13 Juli 2014

Posted by Unknown Posted on 19.38 | No comments

Pemain binaan usia muda menangkan Jerman


sumber gambar : www.bolalob.com

Stadion Maracana Brazil menjadi saksi lahirnya rekor baru piala dunia. Jerman menjadi Negara eropa pertama yang menjadi juara dunia di benua Amerika sekaligus menjadi gelar perdana mereka sejak bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam pertandingan 120 menit tersebut secara umum Jerman mendominasi jalannya pertandingan sampai dengan 60 % dan 7 shoot on goal dibanding Argentina yang hanya 2 shoot on goal.

            Kemenangan Jerman yang dipastikan oleh gol yang di cetak Mario Gotze pada menit 113 tidaklah terlalu mengejutkan buat saya. Bagi saya Jerman memang pantas menjadi juara piala dunia 2014 ini. Gelar juara yang diraih Jerman bukan gelar yang instan, tapi adalah buah manis dari proses regenerasi dan pembinaan usia dini yang sukses.

            Proses pembinaan usia dini mulai secara serius dilakukan oleh DFB (PSSInya Jerman) sejak “hancurnya” Jerman di Euro 2000 yang diselenggarakan di Portugal. Saat itu Jerman yang berstatus juara bertahan harus pulang lebih dini dengan status juru kunci grup setelah ditahan imbang Rumania dan dikalahkan oleh Inggris dan Portugal. Gelaran Euro 2000 itu seperti menjadi alarm bagi timnas jerman yang berjaya di era 90an.

            Program regenerasi timnas Jerman didukung penuh oleh pemerintah Jerman dengan menggelontorkan jutaan dolar untuk proyek masa depan tersebut. Tidak hanya masalah pendanaan, pemerintah Jerman juga membuat perubahan Undang-undang keimigrasian. Dengan konsep liberalisme kependudukan dan kemudahan bagi imigran usia dini untuk menjadi warga Negara Jerman yang dikemudian hari menjadi investasi pemain muda di timnas Jerman. Konsep yang berbeda dengan naturalisasi ini berbuah manis dengan hadirnya beberapa pemain muda potensial seperti Mesut Ozil, Sami Khedira dan Jerome Boateng.

            Jerman benar-benar serius dalam pembinaan usia mudanya. Proyek ini tidak hanya melibatkan insan sepak bola dan pemerintah Jerman namun juga melibatkan kalangan akademisi. Bahkan DFB merubah kurikulum pembinaan usia dini umur 9 s/d 13 tahun berdasarkan penelitian mahasiswa universitas Kohln yang tidak merekomendasikan permainan sepak bola 11 lawan 11 bagi pemain usia dibawah 14 tahun.

            Proyek pembinaan usia dini Jerman mulai berbuah manis sejak gelaran piala dunia 2006 dimana jerman menjadi peringkat ketiga dan melahirkan nama-nama anak muda semacam Lukas Podolksi dan Philip Lahm yang sama-sama berusia 22 tahun saat itu. Hasil manis juga dirasakan saat gelaran Euro U-19 tahun 2008, Euro U-17 dan U-21 yang memunculkan nama-nama pemain muda berbakat semisal Andre Schuerrle , Toni Kroos, Marco Reus  dan Mario Goetze.

            Pada gelaran piala dunia 2010 timnas Jerman kembali memberikan dunia pemain muda potensial pada sosok Mesut Ozil dan Sami Khedira. Kedua pemain tengah ini bahkan langsung dikontrak salah satu klub terbaik dunia, Real Madrid, karena ketangguhan keduanya di lapangan tengah.

            Proyek pembinaan usia muda Jerman ini akhirnya mampu membuat rakyat Jerman berbangga dengan meraih gelar juara dunia 2014. Toni Kross, Andre Schuerrle, Mesut Ozil, Sami Khedira dan Mario Gotze menjadi tulang punggung timnas Jerman saat meraih gelar juara dunia 2014 ini. Bahkan gelar ini dipastikan oleh gol yang dicetak oleh Mario Gotze setelah menerima umpan dari Andre Schuerrle.

            Salut untuk timnas Jerman, DFB (PSSInya Jerman), pemerintah Jerman dan warga Jerman yang atas perjuangan dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun yang berujung dengan gelar juara dunia. Hasil yang mereka raih tidak hanya mereka rasakan 2014 ini. Jerman akan tetap menjadi kekuatan yang menakutkan di dunia sepak bola dan akan selalu menjadi favorit di setiap turnamen antar Negara karena bila Ozil dan kawan-kawannya memasuki usia “tua” akan hadir pemain-pemain muda lain yang siap menggantikan mereka.

Glückwünsche für die deutsche Nationalmannschaft…
Deutschland Uber Alles…
Danke Schon Gotze….

Senin, 07 Juli 2014



Jayawijaya – Komandan Kodim (Dandim) 1702/JWY Letkol Inf. Sampetoding berpartisipasi aktif membantu masyarakat untuk melaksanakan karya bakti di Gereja GKI Betlehem. Dalam kegiatan ini, Dandim telah menurunkan anggotanya sebanyak 40 orang untuk membantu pelaksanaan pengecoran lantai gedung serba guna bersama dengan Jemaat Gereja GKI Betlehem pada Sabtu (5/7).

Kegiatan Karya Bakti bersama Jemaat GKI Wamena dan Kodim 1702/JWY di gereja GKI Betlehem sesuai Undang-Undang No. 34 tahun 2004 disebutkan tugas pokok TNI itu pada prinsipnya ada tiga, yaitu; pertama, menegakkan kedaulatan negara; kedua, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan ketiga, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri. Selain menjalankan tugas pokok tersebut, TNI dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih sebagai bagian dari TNI yang bertugas di wilayah Papua juga menjalankan tugas untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam mempercepat roda pembangunan di Papua. Kegiatan perbantuan kepada pemda dan masyarakat tersebut dituangkan dalam berbagai macam kegiatan diantaranya bakti TNI, pengobatan masal maupun menjadi tenaga pengajar di daerah terpencil.

Dandim mengharapakan dengan adanya pembangunan Tempat Ibadah Gereja GKI Betlehem Wamena dapat meningkatkan Keimanan masayarakat kepada Tuhan-NYA, serta mempererat tali silaturahmi antara warga dan anggota TNI. Adapun tujuan yang dilakukan dari kegiatan trersebut adalah untuk menjalin kerjasama dan toleransi serta partisipasi Kodim 1702/JWY terhadap masyarakat sebagai satuan Komando Teritorial di wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Dengan kegiatan tersebut maka masayarakat dapat berpikir bahwa TNI bertugas bukan hanya menjaga keamanan tetapi TNI juga dapat berpartisipasi bersama masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata dari pola pendekatan Kodam XVII/Cenderawasih yang dicanangkan oleh Pangdam Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M., yaitu pendekatan prajurit TNI dengan masyarakat melalui pendekatan Agama. 

Sultan Syahrir


Selasa, 01 Juli 2014

Posted by Unknown Posted on 19.35 | No comments

Ingin Menulis


Sumber gambar http://www.personalstatementwriters.com

keinginan untuk menulis harus disertai dengan kemampuan untuk menulis. kalimat ini paling tidak memenuhi pikiran saya saat ini. saya sangat ingin menulis tentang apa saja tapi ketika dihadapkan dengan kemampuan untuk menulis seringkali keinginan saya yang mengalah. 

Sekarang saya berpikir yang penting menulis. Tuliskan saja (lebih tepatnya ketikan saja)  apa yang ada dipikiran saya saat itu. Tidak perlu memperhatikan kaidah penulisan, EYD ataupun sasaran penulisan itu sendiri. Setelah sekian lama akhirnya saya berpikir lebih baik menggunakan blog pribadi saya ini untuk menulis karena namanya saja blog pribadi berarti blog ini memang buat saya pribadi hehehe...kalau tokh suatu saat ada tulisan saya ada yang bermanfaat bagi orang lain yah syukur...

Menulis dari apa yang pernah saya baca memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah sebagai terapi bagi orang yang pernah mengalami kejadian yang membuatnya merasa trauma. Sebagai contoh seorang veteran perang Vietnam bernama John Mulligan. Dia mengalami trauma hebat setelah mengalami berbagai kejadian yang tidak menyenangkan saat bertugas di Vietnam bahkan dia sampai sering mengalami Halusinasi karena trauma tersebut. Kemudian suatu hari John mengikuti workshop menulis dimana dia menuliskan pengalaman-pengalaman buruk yang pernah dialaminya sema di Vietnam. Usai mengikuti workshop menulis tersebut John menjadi lebih tenang dan merasa traumanya berkurang. Dengan menulis John merasa dapat menjernihkan pikirannya dan menjadi sehat kembali, bahkan dia menjadi seorang penulis novel berjudul Shopping Cart Soldiers.

Tidak hanya membantu pengobatan mental, menulis juga dapat membantu pengobatan fisik seperti yang dialami oleh Gatut Susanta. Gatut yang mengalami komplikasi penyakit hepatitis, gagal ginjal, pengentalan darah dan penyempitan pembuluh otak, serta infeksi kandung kemih sejak 2005. Dengan menulis sembari berobat perlahan penyakitnya semakin membaik. Menurut dokter yang menangani beliau, dengan aktifitas menulis dapat membuat organ-organ dalam tubuhnya menjadi lebih rileks dan dapat mempercepat proses penyembuhannya. Dengan aktifitas menulisnya kini Gatut Susanta sudah menyelesaikan lebih dari 14 judul buku.

Dengan ini saya mengajak diri saya sendiri untuk mulai lebih aktif menulis. Jangan menunggu untuk sakit dulu untuk menulis….


Salam menulis….